Jamur Jelly? Apaan tuh?! [Part 1]


          Ehem,buat kalian yang buka post ini karena mengira Jamur jelly itu adalah sejenis makanan jelly yang terbuat dari jamur atau jenis suatu makanan dan namanya itu Jamur jelly, maaf kalian salah. Ini bukan postingan tentang makanan, yah meskipun nanti ada sedikit ngebahas tentang makanan sih... Tapi intinya, ini merupakan postingan yang akan membahas secara khusus salah satu spesies Jamur jelly.

          Terus, kenapa saya jadi tertarik untuk mengangkat topik ini di postingan saya? Hmmm... Kenapa yah... Gini lo, belakangan ini di daerah saya setiap sore itu hujan. Tau kan kalo jamur itu paling demen sama kondisi lingkungan lembab? Nah itu, kebetulan sekali di depan kamar saya itu ada kayu agak lapuk yang dipakai untuk menyangga pot tanaman ibu saya, pas banget kan tu jadi media tumbuhnya si Jamur. Jadi deh jamur-jamur mulai bermunculan dan bermukim di kayu itu. Nah, saya itu paling suka ngelihat pemandangan kayak gitu, bikin gemes, penasaran, pokoknya seneng lah. Dari situ lah saya mulai mencari tahu, lalu ketahuan deh jamur itu biasa dikenal dengan "Jamur Jelly". Lalu selagi mencari informasi yang lebih dalam tentang si Jamur Jelly ini, sekalian aja topik ini saya angkat di postingan blog saya, hihi...

         Tapi sebelumnya, jamur jelly tuh apa sih? Oke, jamur jelly itu adalah jamur dari divisio Basidiomycota, dengan kelas Dacrymycetes, subdivisio Agaricomycotina, dan ordo Dacrymycetales. Nah, jamur dari divisio Basidiomycota ini umumnya bisa di makan, contohnya aja Jamur merang (Volvariela volvaceae), Jamur tiram (Pleurotus sp), dan Jamur kuping (Auricularia polytricha). Yang saya sebutin itu memang jamur yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat, tapi sebenarnya masih banyak lagi jamur dari divisio Basidiomycota yang bisa dimakan. Ah iya, sesuai janji, saya selipin sedikit bahasan tentang makanan,ahaha... Jamur kuping, bagi kalian yang nggak tau, itu tu jamur yang sering ada di Sup kimlo. Nggak tau Sup kimlo? Ya udah, saya kasih gambarnya. Jamur kuping itu yang warnanya coklat kehitaman, kalau dimakan kress... kress... gitu. Rasanya enak kalau menurut saya,hihi...


          Eits, tapi seperti yang sudah saya bilang, jamur dari diviso Basidiomycota ini hanya "pada umumnya" bisa dimakan, bukan semuanya. Bahkan jamur dari divisio ini ada yang beracun lo, seperti si Amanita Phaloides yang hidup di kotoran hewan ternak dan bisa menghasilkan racun yang sangat mematikan. Lagian siapa juga yang mau makan jamur yang tumbuh di kotoran hewan (*huekk....), ya kan ya?

          Oke kita balik lagi ke Jamur jelly, saya belum bilang kan di sini mu ngebahas Jamur Jelly spesies yang mana? Saya coba kasih tau deh, even if it's not perfect. Spesies Jamur jelly yang mau dibahas di sini kemungkinan yang saya temukan ada tiga, yaitu antara Calocera cornea, Calocera furcata, atau Calocera viscosa. Mari kita lihat gambarnya supaya kita bisa menduga-duga bersama. Yah... ini memang hanya sebuah dugaan, belum pasti. So, correct me if I'm wrong. 


"Hai... Saya Calocera cornea"

...

krik...

krik...

... krik... krik... Loh? Lanjutannya mana? Katanya 3 kemungkinan, seharusnya kan gambarnya 3 juga! Kok ini cuman satu?! Ehehe... tunggu... tunggu... sabar... Post-nya diputus di sini yah. Jadi part 1-nya sampai sini aja,oke? Nggak papa kan...? Tadinya postingan ini emang cuma satu, tapi setelah coba di publish kok panjang banget. Supaya pembaca nggak bosen, jadinya post nya dibagi jadi 2 deh,hehe... Makanya urutannya malah part 2 dulu baru part 1, agak kacau. Mau memperbaiki, ahhh saya lelah... Mungkin nanti. Mungkin.

Yang part 2 tentunya akan membahas kelanjutan dari part 1 yang gantung ini,hehe... Dan ada tambahan lagi, yaitu keunikan dari Jamur jelly. Coba tebak apa uniknya jamur ini? Hayooo apa coba? Aiisshh... Palingan juga kalian nggak tau,hihi... Nah, jawabannya bisa kita lihat di part 2.


Tidak ada komentar