Halo... Kali ini saya mau mereview produk Aloe vera gel lagi nih. Dulu kan saya pernah review Wardah Hydrating Aloe Vera Gel, nah kali ini saya mau review Herborist Aloe Vera Gel 98%. Awalnya saya nggak tau kalau Herborist juga punya produk aloe vera gel, hingga teman saya pakai ini saat KKN. Saat itu saya sempat mencoba sedikit punya teman saya, sampai akhirnya setelah produk Natur Republik Aloe Vera Gel saya habis, saya memutuskan untuk mencoba membeli Herborist Aloe Vera Gel ini.
Tentang Kemasan
Herborist Aloe Vera Gel 98% ini dapat ditemukan dalam 2 jenis kemasan, yaitu kemasan tube dan kemasan jar. Kemasan tube-nya ya seperti kemasan tube biasa, dengan tutup flip top dan berisi 100 ml produk. Sedangkan kemasan jar-nya, jika diandingkan dengan kemasan jar NatRep Aloe Vera, agak berbeda. Pada kemasan NatRep Aloe Vera terdapat plastik pembatas yang reuseable antara tutup dan produk, sedangkan pada Herborist Aloe Vera Gel 98% tidak ada, melainkan hanya dibatasi dengan pembatas aluminium yang akan dibuang jika sudah terlepas. Selain itu, Herborist Aloe Vera Gel 98% kemasan jar-nya memiliki berat bersih 200 ml saja.
Tentang Produk
Produk ini berdasarkan deskripsinya memiliki klaim:
Terbuat dari Aloe Vera 98% + Vitamin E yang berfungsi melembapkan, menghaluskan, dan menyejukkan kulit wajah, tubuh, dan rambut. Dengan tekstur ringan, mudah meresap, dan tidak lengket di kulit. Rasakan sensasi sejuk Aloe Vera dan keharuman alami yang menyegarkan di setiap penggunaan. Hindari pemakaian di area sekitar mata.
Benar adanya bahwa produk ini mengandung Aloe vera dan vitamin E. Bisa kita lihat di komposisinya, Aloe barbadensis leaf extract itu adalah ekstrak Aloe vera atau lidah buaya dan tocopheryl acetate itu adalah vitamin E sintetis. Selain itu, klaim produk yang menyatakan dapat melembabkan dan menghaluskan kulit juga benar adanya. Jika melihat komposisinya, tampak Aloe barbadensis leaf extract berada di urutan pertama, yang artinya konsentrasinya dalam produk ini paling banyak. Kemudian dilanjutkan dengan kandungan air (aqua) dan DMDM hydantoin. Saat menulis review ini, saya baru tahu mengenai bahan DMDM hydantoin ini. Ternyata bahan kimia ini termasuk golongan formaldehida, sehingga fungsinya sebagai anti-mikroba yang bertujuan mengawetkan. Penggunaan bahan ini sangat dibatasi (tidak boleh lebih dari 0,6%) karena memiliki resiko rendah karsinogenik. Jadi saran saya, bagi kalian yang kulitnya sensitif sebaiknya tidak menggunakan produk ini, selain itu produk ini juga mengandung parfum, yang mana biasanya akan memberikan reaksi pada orang-orang dengan kulit sensitif.
Pengalaman menggunakan Herborist Aloe Vera Gel 98%
Saya memiliki tipe kulit yang berbeda antara wajah dan tubuh. Wajah saya saat ini memiliki tipe kulit kombinasi berminyak, sedangkan tubuh saya tipe kulitnya kering. Saya sendiri setiap kali menggunakan produk Aloe vera gel tujuannya adalah sebagai pelembab wajah, sehingga jarang saya gunakan sebagai pelembab kulit tubuh. Sebagai pelembab wajah, saya rasa produk ini dapat memberikan kelembaban yang cukup tanpa membuat wajah saya terasa berat atau terlalu berminyak. Produk ini juga tidak lengket saat diaplikasikan, karena cepat meresap. Jadi buat saya, menggunakan produk ini di wajah saya nyaman-nyaman saja. Sedangkan penggunaan di tangan atau kaki saya yang tipe kulitnya kering, menurut saya kurang mempan dalam melembabkan. Rasa lembab atau lembutnya hanya bertahan 1-2 jam saja, setelahnya tangan dan kaki saya akan terasa kering lagi.
Plus Minus Herborist Aloe Vera Gel 98%
+ Tersedia dalam dua jenis kemasan (tube dan jar), sehingga konsumen bebas memilih sesuai dengan preferensi masing-masing*
+ Tidak mengandung alkohol
+ Tidak lengket di kulit
+ Cepat meresap
+ Wangi**
+ Harga terjangkau
- Kurang bisa melembabkan buat yang berkulit kering
- Mengandung DMDM Hydantoin dan ada diurutan ketiga komposisi (hati-hati untuk kulit sensitif)
- Belum tersertifikasi Halal ***
- Mengandung parfum (hati-hati untuk kulit sensitif)
Harga
Herborist Aloe Vera Gel 98% ini saya beli dengan harga Rp 32.000,00 untuk yang kemasan tube dan Rp 56.500,00 untuk kemasan jar di Toko Kosmetik Annisa, pasar Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
--> harga per Oktober 2019.
Repurchase?
Hmmm sepertinya tidak. Padahal saya awalnya sudah sayang lo sama produk ini, sudah dua kali beli (makanya saya punya dua kemasan sekaligus). Tapi pas bikin review ini, lalu cari tahu tentang komposisinya, dan kemudian baca tentang DMDM Hydantoin, saya jadi ragu untuk beli lagi. Hmmm musti nyari alternatif pelembab lain lagi dong hmmm (/merasa sedikit kecewa).
* Kalau saya, sih, biasanya beli kemasan jar, lalu dipindah ke botol pump, supaya lebih higienis. Kenapa nggak pakai yang kemasan tube aja? Soalnya produk yang bentuknya krim/gel gitu kalau di kemasan tube pas mau habis biasanya susah ngeluarinnya, padahal masih sisa lumayan banyak (masih bisa dipakai beberapa kali lagi). Karena saya tim irit, jadi nggak suka kalo masih sisa gitu dibuang.
** Menurut saya, sih, wangi, ya. Tapi saya sempat lihat review di Femaledaily banyak yang bilang baunya nggak enak. Sekali lagi, ini sesuai preferensi masing-masing orang.
*** Belum tersertifikasi Halal bukan berarti pasti non-Halal, ya.. Bisa aja produk ini Halal tapi belum melakukan sertifikasi, makanya nggak ada logo Halal MUI-nya. Tapi lagi-lagi ini tergantung preferensi masing-masing orang. Kalau kalian yang bodo amat sama produk kosmetik mau Halal atau non-Halal yo monggo.
👀 klik gambar untuk melihat lebih jelas
Thanks to:
Paul Blenkhorn @SensoryArtHouse on Unsplash
Posted at 11th June 2020
ini jauh lebih terjangkau dari yang NatRep ya? :D
BalasHapusSaya belum pernah nyobain Herborist sih, cuman punyanya Wardah dan Natrep.
Bisa juga nih cobain nanti, secara Herborist itu wanginya terkenal menenangkan :)
Iya mba, ini lebih terjangkau daripada natrep, soalnya ini produk lokal, dan betul ini wanginya enak, saya suka.
BalasHapus