Halo.... Di awal tahun 2020 ini, blog saya akan saya awali dengan tutorial membuat air mawar sendiri di rumah. Jadi, tanggal 3 Januari kemarin saya pulang kampung dan ternyata tanaman mawar di belakang rumah saya sedang banyak berbunga. Nah, karena saya memang biasa pakai produk Viva Air Mawar, dan kebetulan di rumah ada banyak bunga mawar, jadi muncullah ide untuk membuat air mawar sendiri. Jadi, saya langsung melakukan pencarian di Youtube dan menemukan dua video yang sangat membantu saya dalam memahami prinsip kerja pembuatan air mawar ini dan bagaimana cara membuatnya sendiri di rumah. Tapi sebelumnya saya mau mengingatkan kembali bahwa air mawar homemade yang akan saya tutorialkan ini dibuat dengan bahan yang mudah saya temui dan saya pun membuatnya tidak untuk komersial, sehingga dibuat tanpa jumlah takaran yang teratur serta tanpa bahan pengawet tambahan.
Alat dan Bahan untuk Membuat Air Mawar
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat air mawar ini antara lain:
- Bunga mawar (10 kuntum-boleh kurang dan boleh lebih, bisa disesuikan)
- Air demineral (1 liter)
- Panci
- Tutup panci tanpa lubang uap
- Mangkuk kaca
- Es batu (1 plastik panjang)
- Pinset atau centong sayur (untuk membuang air es)
- Kompor
- Botol kecil (untuk diisi dengan air mawar murni)
- Botol besar (untuk diisi dengan air mawar tidak murni-boleh dilewati)
Langkah Pembuatan Air Mawar
Kalau alat dan bahannya sudah siap, langsung saja saya jelaskan langkah-langkah pembuatan air mawar ini ya. Bunga mawar yang sudah disiapkan dipisahkan antara mahkota dan kelopaknya. Bagi kalian yang kurang tahu bagian kelopak dan mahkota bunga, bisa lihat pada gambar di bawah ya. O iya, pada gambar yang saya tampilkan kan hanya menunjukkan 5 kuntum bunga mawar, itu hanya untuk kebutuhan estetika foto saja, aslinya saya pakai 10 kuntum, kok, hehe.
Setelah mahkota mawarnya sudah dipisahkan dari kelopaknya, selanjutnya mahkota mawar dicuci bersih untuk menghilangkan debu dan kotoran lainnya.
Nah, setelah itu kita mulai menyiapkan pancinya. Pertama, isi terlebih dahulu panci dengan 1 liter air demineral. Sebenarnya, dari tutorial video yang saya tonton itu menggunakan air destilasi. Namun, karena di rumah saya adanya air demineral dan air demineral itu sendiri sudah melalui proses destilasi, jadi saya rasa itu bisa ditoleransi, karena, toh, air demineral itu adalah air murni. FYI, air PROF produksi Mandiangin, Kalimantan Selatan itu termasuk air demineral, loh. Setelah panci diisi dengan air, kemudian letakkan mangkuk di bagian tengah panci dan taburkan mahkota bunga mawar di sekelilingnya sambil ditekan agar terendam air dalam panci. Mangkuk di tengah panci ini berguna sebagai penampung air mawar murni hasil destilasinya. Karena nantinya saat dipanaskan, air di dalam panci akan menguap, kemudian mengembun di tutup panci, dan mengalir ke arah dalam, hingga akhirnya akan menetes ke dalam mangkuk. Uap air yang menetes ke dalam mangkuk itu punya nama keren "hydrosol" dan akan kita sebut sebagai air mawar murni. Sedangkan air yang tersisa di dalam panci bersama dengan mahkota bunga yang sudah layu itu adalah air mawar yang tidak murni. Kalian bisa lihat ilustrasi serta susunan "Alat destilasi rumahan"-nya pada gambar di bawah ya.
Nah, kalau "Alat destilasi rumahan"-nya sudah disusun, kemudian pancinya ditutup. Tutup pancinya memang dipasang terbalik ya, supaya uap airnya bisa mengalir ke arah dalam dan menetes ke dalam mangkuk. O iya, di gambar itu terlihat kalau saya pakai tutup panci yang ukurannya besar, kan? Itu nggak wajib, kok. Saya pakai itu karena tutup panci aslinya ada lubang uapnya, sedangkan di sini kita membutuhkan tutup panci tanpa lubang uap. Karena di rumah saya tutup panci yang tanpa lubangnya hanya ada yang besar, jadi saya pakai itu. Tapi, di samping itu, tutup panci yang ukurannya lebih besar daripada panci juga memberi keuntungan, karena akan memudahkan kita saat melepas tutupnya.
Langkah selanjutnya adalah proses destilasi, saya jelaskan langkah demi langkah, ya.
1. Letakkan panci yang sudah ditutup di atas kompor.
2. Nyalakan kompor dengan api besar.
3. Potong es batu menjadi 3 dan letakkan di atas tutup panci.
4. Tunggu air di dalam panci mendidih.
5. Saat air di dalam panci mendidih, ganti nyala kompor dengan api kecil.
6. Proses destilasi berlangsung: Air di dalam panci menguap, mengembun di tutup panci, mengalir ke arah dalam, menetes ke dalam mangkok, dan es di atas tutup panci perlahan-lahan mencair.
7. Air es yang mencair dibuang sedikit demi sedikit dengan centong sayur, kalau kalian ada pinset, bisa menggunakan pinset.
8. Lakukan proses destilasi hingga warna mahkota mawar menjadi pudar (seperti pada gambar di bawah).
9. Proses destilasi dapat berlangsung selama 20-45 menit, tergantung jenis mawar serta jumlah kuntum bunga mawar yang digunakan.
10. Jika warna mahkota mawar belum pudar sempurna sedangkan es batu yang ada di tutup panci sudah mencair semua, maka bisa ditambahkan es batu lagi di atas tutup panci.
10. Apabila warna mahkota mawar sudah pudar sempurna, matikan kompor dan biarkan hingga suhunya turun.
Jika suhu panci sudah turun hingga hangat-hangat kuku. Air mawar sudah bisa kita pindahkan ke dalam botol. Air mawar murni (yang ada di dalam mangkok) dimasukkan ke dalam botol kecil (lebih dianjurkan menggunakan botol kaca). Di sini saya menggunakan botol spray agar lebih mudah mengaplikasikannya sebagai toner wajah, tinggal semprot tanpa perlu kapas atau dituang ke tangan terlebih dahulu. Air mawar tidak murni yang berwarna merah (yang ada di dalam panci) dimasukkan ke dalam botol besar.
Cara Penyimpanan Air Mawar
Air mawar yang sudah jadi agar lebih awet sebaiknya di simpan di dalam kulkas. Menurut informasi dari Pure Beaute, air mawar murni bisa tahan hingga 1-2 bulan, sedangkan air mawar tidak murni hanya tahan 1-2 minggu. Air mawar yang sudah rusak/basi memiliki ciri aroma yang berubah, cairan menjadi lebih kental seperti lendir, serta ada lapisan tipis di atasnya (bio film). Air mawar buatan saya sendiri masih belum tahu bisa bertahan hingga berapa lama, karena air mawar ini baru saya buat tanggal 4 Januari dan hingga hari ini masih baik-baik saja. Nanti akan saya up date kalau air mawar saya sudah ketahuan sampai kapan masa berlakunya*.
Manfaat dan Penggunaan Air Mawar
Menurut informasi yang saya baca di jurnal oleh Nurul Hidayah, air mawar ini sering dimanfaatkan dalam bidang kosmetika karena dapat melembabkan kulit, memiliki sifat anti bakteri, serta memiliki wangi yang menenangkan. Selain itu, berdasarkan informasi yang saya peroleh dari video-video di Youtube, banyak yang mengatakan bahwa air mawar ini dapat mencegah dan mengobati bruntusan. Kalau saya pribadi, menggunakan air mawar ini sebagai toner, untuk melembabkan serta mengembalikan pH kulit setelah mencuci muka dengan sabun. Saya juga sering menggunakan air mawar sebagai campuran masker atau sebagai pelarut masker. Efek yang bisa langsung saya rasakan setelah menggunakan air mawar sebagai toner adalah rasa melembabkannya serta wanginya yang menenangkan. O iya, saya perlu mengingatkan agar kalian tidak memiliki ekspektasi yang sama antara air mawar murni dan tidak murni. Tingkat kemurniannya saja berbeda, jadi tentu air mawar murni akan lebih memberikan banyak manfaat daripada air mawar yang tidak murni.
Catatan Tambahan (dari Saya)
Catatan tambahan (boleh dilewati kalau kalian sudah capek membaca), kalau kalian penasaran apa gunanaya es batu, menurut akun Youtube Pure Beaute itu berguna untuk menciptakan kondensasi serta mempercepat proses destilasi. Kemudian kalau kalian juga bertanya-tanya kenapa prosesnya ribet banget, kenapa nggak pakai air rebusan mawar saja, karena lebih simpel. Begini, tutorial membuat air mawar ini saya peroleh dari pencarian di Youtube dengan banyak pertimbangan, hingga akhirnya saya memperoleh dua video yang lebih masuk akal dan lebih higienis dalam pembuatannya, yaitu video oleh Tiffi Quake dan Pure Beaute. Selanjutnya saya juga sempat mencari di jurnal ilmiah dan saya menemukan jurnal oleh Baser, Kürkçüoglu, dan Özek yang menjelaskan pembuatan minyak mawar dan air mawar. Di situ dijelaskan bahwa air mawar diperoleh dari destilasi kedua, yang mana hasil destilasi pertamanya adalah minyak mawar. Lebih ribet kan? Nah, jadilah saya pilih jalan tengah dan sesuai dengan kemampuan saya, yaitu membuat air mawar seperti yang sudah saya tutorialkan di sini.
Oke, saya cukupkan saja, ya, postingan kali ini, sudah sepanjang jalan kenangan, kalian juga pasti capek bacanya. Terimakasih dan semoga bermanfaat...
*Update 4 Februari: Air mawar saya pas banget habisnya satu bulan setelah pembuatan, dan kondisinya masih bagus sama seperti saat baru jadi.
*Update 4 Februari: Air mawar saya pas banget habisnya satu bulan setelah pembuatan, dan kondisinya masih bagus sama seperti saat baru jadi.
**👀 klik gambar untuk melihat lebih jelas
Terima kasih kepada:
Tirza van DijkKelly Sikkema
Tiffi Quake
Pure Beaute
Nurul Hidayah
Baser, Kürkçüoglu, & Özek
->👆 Silakan di-klik untuk mengunjungi mereka.
Posted at 9th January 2020
test
BalasHapusWah, keren mbak. Aku pikir kalo mau destilasi bahan alam harus pake alat di laboratorium. Ternyata pake alat rumahan aja bisa ya ternyata,,, -titis rahma-
BalasHapusIya mbak, saya pun awalnya ngira begitu. Baru tahu kalau bisa pakai alat rumahan pas mau nyoba bikin air mawar sendiri di rumah tapi dengan metode selayak mungkin, akhirnya nemulah cara ini.
BalasHapus