Tutorial DIY Sketchbook Mutipaper


     Halo... Setelah sekitar 5 bulan saya magkrak dari blog, akhirnya saya kembali lagi, bersama dengan Tutorial DIY Sketch Book Multipaper alias Buku Sketsa Bikin Sendiri hahaha. 
    Buku sketsa yang saya buat ini temanya simpel dan tidak terlalu sulit dalam membuatnya. "Multipaper" yang dimaksud dari judul adalah bahwa buku sketsa yang saya buat terdiri lebih dari satu jenis kertas, sehingga 
dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan serta akan lebih memudahkan untuk dibawa kemana-mana sebagai buku gambar/sketsa. Latar belakang saya bikin sketchbook ini sebenarnya karena pengen hemat sih. Soalnya kalau beli, itu kertasnya, kan, tebal, sedangkan kadang saya cuma pengan corat-coret aja, rasanya sayang aja gitu corat-coret di kertas tebal yang harganya tentu lebih mahal daripada kertas HVS, jadilah saya suka bikin sketchbook sendiri. Sebenarnya, ini adalah DIY sketchbook ketiga saya, jadi formulasinya sudah lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan saya, haha. DIY sketchbook pertama saya hanya terdiri dari kertas HVS (yang mana sudah penuh) dan yang kedua hanya terdiri dari kertas gambar. Nah, DIY sketchbook yang ketiga ini saya gabungkan semuanya, dan saya tambahkan kertas strimin juga buat dipakai belajar hand lattering.

Alat dan Bahan untuk Membuat Sketchbook Multipaper

   Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat sketchbook multipaper ini antara lain:
- Kertas HVS ukuran A4 (20 lembar)
- Kertas gambar ukuran A4 (15 lembar)
- Kertas strimin (19 lembar)
- Kertas kalkir ukuran F4 (kalau ada ukuran A4 lebih baik) (1 lembar)
- Kertas karton warna hitam 
- Penggaris ukuran 30 cm
- Pensil
- Gunting
- Cutter 

Cara Membuat Sketchbook Multipaper

      Nah, kalau alat dan bahannya sudah disiapkan, langsung saja kita ke langkah-langkah pembuatannya.
1) Kertas HVS dan kertas gambar yang sudah disiapkan dilipat menjadi dua bagian. Kertas gambar yang saya maksud di sini adalah kertas yang biasanya digunakan untuk buku gambar, ketebalannya seperti kertas karton. Di sini saya memperoleh kertas gambar dengan ukuran A4 dari sketch book ukuran A4 yang saya beli di toko alat tulis. Semua kertas dilipat satu per satu agar semua ukurannya setelah dilipat sama besar dan bagian tepinya lebih rapi. 
2) Untuk kertas strimin, karena saya tidak bisa menemukan yang ukuran A4 (adanya hanya milimeter blok dan kertasnya bukan warna putih, jadi tidak sesuai dengan keinginan saya), sehingga akhirnya saya menggunakan kertas strimin dari buku strimin merek SIDU. Karena ukuran kertas dari buku strimin lebih besar, jadi saya potong bagian pinggirnya dengan menggunakan gunting sembari menyamakan ukurannya dengan kertas A4 yang sudah saya lipat.
3) Nah, kira-kira begini jadinya setelah dilipat dan ukuran kertas striminnya disesuaikan.
4) Begini penampakan kertasnya setelah ditumpuk jadi satu. Kelihatan tebel banget, ya? Emang. Hehe. Ketebalannya itu sekitar 1,3 cm. Kalau kalian nggak mau terlalu tebal seperti bikinan saya, tentu saja kalian bebas menyesuaikannya dengan kebutuhan dan keinginan kalian. Awalnya juga saya sebenarnya tidak berniat membuat setebal ini, tapi karena ketamakan saya, akhirnya malah jadi tebal begini, haha... 
5) Untuk bagian kertas sampul depan dan belakang, di sini saya menggunakan kertas karton warna hitam. Pemilihan warna ini tentu bisa disesuaikan dengan selera masing-masing, ya.... Karena saya penggemar warna hitam, jadi yaa pakai warna hitam, deh. Nah, penting bagi kalian untuk mengikuti ukuran panjang dan lebar seperti yang saya perlihatkan di gambar. Kalau kalian mengikuti ukuran dari saya, nanti ukuran sampulnya akan melebihi ukuran kertas A4 yang sudah dilipat, tapi hasilnya nanti kalau sudah dijilid jadi rapi dan bagus, kok. Punya saya sendiri, karena semua ukuran menyamakan dengan ukuran kertas A4 yang sudah dilipat, akhirnya setelah dijilid malah jadi nggak meng-cover dengan sempurna. Sehingga sketch book bikinan saya agak saya akali sedikit supaya sampulnya bisa meng-cover sempurna, tapi ya akhirnya ukuran ini-itu nya jadi tidak pas dengan ekspektasi dan keinginan saya. Tapi nggak papa lah, yang penting masih bisa dipakai meski tak sesempurna ekspektasi saya dan bikinan kalian bisa lebih baik daripada punya saya, muehehe.

6) Setelah sampul depan dan belakang sudah dipotong sesuai ukuran, jangan lupa dilipat sesuai instruksi di gambar yaa.... Untuk sampul depan itu didesain supaya nantinya bisa jadi tempat selipan kertas, soalnya saya sendiri kadang suka nyelipin kertas di buku saya, entah itu kertas coretan gambar dari kertas lain, kertas kosong, atau gambar yang mau dijadikan inspirasi. Kenapa tempat selipan kertasnya di sampul depan? Itu karena saya mempertimbangkan kalau saya letakkan di sampul belakang, maka ketika ada kertas selipan yang ukurannya berbeda-beda, itu bisa mengganggu kenyamanan saya saat menggambar (terasa mengganjal dan permukaannya tidak rata), karena nantinya saya akan menggambar di sisi kanan buku, akan sangat jarang saya menggambar di sisi kiri buku (mungkin hanya saat menggambar di kertas gambar yang tebal), walaupun memang dari segi estetika lebih bagus kalau di sampul belakang, tapi bagi saya kenyamanan dan sisi fungsionalnya lebih utama. Lalu untuk sampul belakang, saya nggak tahu sebenarnya itu mau buat apa, hahaha. Tapi saya nggak mau kalau biasa-biasa aja, jadi ya gitu, ukurannya saya buat lebih panjang dan dilipat, ala-ala sampul novel hahaha. Suka-suka saya dan suka-suka kalian lah mau berkreasi bagaimana di sampul belakang itu, mau digambari bisa, mau ditempelin stiker bisa, mau ditempelin foto mantan juga bisa (*eh), hahaha.

7) Nah, kemarin saat saya mau menjilid si calon sketchbook, tiba-tiba saya kepikiran buat menambahkan kertas sebagai pembatas antara kertas sampul dengan kertas utama untuk menggambar, jadilah saya gunakan kertas kalkir. Gunanya kertas kalkir ini selain sebagai pembatas juga bisa digunakan sebagai kertas pembuka, bisa diisi dengan gambar atau tulisan pembuka sesuka kita, tapi karena kertasnya itu transparan, jadinya, kan, unik dan lucu.  Kertas kalkir yang saya dapat di toko alat tulis itu ukuran F4, jadi harus saya potong dulu, dengan metode yang sama seperti saat memotong kertas strimin. Jadi kertas kalkir ini ditempatkan sebelum kertas sampul, ya, baik depan maupun belakang.

8) Setelah semua kertas sudah siap untuk dijilid, saatnya menyerahkan kertas ke penjilidan. Soalnya saya nggak bisa jilid spiral sendiri. Kecuali kalau kalian bisa menjilid spiral sendiri, yo monggo di gawe dewe. Biaya jilid spiralnya saya kena Rp 5000, nggak tau ya kalau di daerah kalian berapa, tergantung toko sama tingkat ketebalan kertasnya juga mungkin. O iya, kenapa jadi pakai jilid spiral? Itu karena kalau pakai jilid spiral, saat sketch booknya dibuka, permukaannya bisa rata, jadi lebih memudahkan dan lebih nyaman ketika menggambar. Selain itu, kalau menggunakan jilid spiral, bukunya bisa dilipat kebelakang, tanpa membuat kertasnya terlipat.

9) Nah, penampakan DIY Sketch Book yang sudah dijilid bisa kalian lihat pada gambar-gambar di bawah ya... Kalau kurang jelas, kalian klik aja gambarnya, terus di zoom sampai puas.
10) Kalau masih bingung dengan susunan "sandwich" sketchbook ini, bisa diperhatikan lagi ya gambar di bawah ini.
11) Nah... DIY Sketchbook Multipaper-nya sudah jadi, deh... Gampang, kan, bikinnya? Sampul depan dan belakangnya bisa dikreasikan sesuka hati kalian ya... Saya sendiri belum ngasih apa-apa di sampulnya, soalnya pengen cepet-cepet nge-share tutorial ini di blog, haha. Mungkin nanti kalau sudah saya hias, akan saya up date ke blog di postingan yang ini juga. Bagian kertas-kertas 'isi'-nya juga bisa bebas kalian sesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan kalian, terserah kalian aja.

     Di sini saya hanya memberikan gambaran umum kalau kalian mau bikin sketch book sendiri, sisanya ya terserah kalian mau mengkreasikannya bagaimana. Tapi untuk ukuran kertas sampul depan dan belakang, penting banget ya buat ngikutin contoh dari saya, khususnya kalau kalian bikinnya dengan ukuran yang sama seperti punya saya.
     Catatan tambahan, karena di sketchbook ini saya ada menggunakan kertas HVS dan kertas strimin yang tipis, maka saya sarankan kalian yang mengikuti tutorial ini untuk melapisi bagian bawah kertas yang kalian gambari dengan kertas bufalo, kertas karton, ataupun kertas gambar (dengan ukuran yang disesuaikan) agar tidak memberikan bekas ke kertas di bawahnya, baik bekas berupa tinta yang tembus atau tekstur dari pola gambaran kalian.

     Sekian dulu ya tutorial dari saya, semoga bermanfaat... Kalau kalian mau lihat tutorial DIY saya yang lain, kalian bisa klik kata "DIY" yang ada di atas judul postingan ini atau klik "DIY" pada bagian Categories.

*Maaf ya, postingan kali ini saya banyak bercanda, semoga tutorialnya tetap bisa dimengerti.
* 👀 klik gambar untuk melihat lebih jelas

Thanks to:

Posted at 23th November 2019

Tidak ada komentar